Small Cute Grey Red Outline Pointer
いらっしゃい!!


Maximum quality for Chrome
1366 x 768 screen resolution

Skin by Le Vans. xoxo
»si mainstream dan sang hipster
Friday, August 9, 2013



Tadi sore pas jalan sama febryan dan fahmi, tiba tiba aja kita keceplos ngomongin kaum hipster di kota pempek tercinta. Mungkin fenomena ini juga terjadi di kota lainnya di indonesia. Sesungguhnya moral bangsa ini harus kembali pada hakekatnya pancasila *naon*.
Jadi tadi kita baru ngomongin ciri ciri kaum hipster yang kita sepakati bersama bertiga (halah) :
  1. Punya seri gadget terbaru
  2. Kalo dari segi update di socialmedia fotografi macem di instagram, walaupun cuma gambar paha dan buku dengan sedikit quotes (yang belum tentu di owner akun ngerti arti quote yang dipost) likersnya bisa sampe tumpeh tumpeh (?)
  3. Kalo ada tempat makan yang baru buka pasti langsung dikunjungin biar gak ketinggalan jaman di dunia obrolan para hipster
  4. Gayanya beda sama kaum mainstream, kalo kaum hipster biasanya jadi trendsetter dan bakal diikutin sama para mainstream. Pokoknya selalu uptodate dan antikudet.
  5. Kalo yang cewek, biasanya foto dengan gaya senyum manyun elegan biar dagunya keliatan panjang gitu, sekarang coba liat deh, para hipster yang cewe udah jarang senyum lebar gitu kan? (astaga sampe gaya foto hipster pun ada aturannya)
Yah mungkin itu sih sebagian ciri yang bisa dibagi. Mungkin dari yang baca ada tambahan? Kaum ini juga sebenernya bebas menentukan gayanya sendiri dan bisa dibilang memiliki kemampuan lebih dari masyarakat mainstream. Yah buktinya bisa bikin gaya yang ngetrend, likers instagramnya sampe tumpeh tumpeh dan akhirnya memicu yang lain buat bikin trend sendiri. Diri ini sendiri bukan bermaksud iri dengan kaum ini. Gue cuma tergelitik aja, karena ada batas bergaul dalam masyarakat usia beranjak dewasa, antara sang hipster dan si mainstream. Si mainstream yang biasa biasa aja jadi segen sama sang hipster yang dari jauh keliatan sangat waw dari kepala sampai kaki lengkap dengan aksesori dan gadget jutaan (jadi macem one million dollar man aja). Padahal kan harusnya walaupun beda gaya, buat bergaul harus tetap bisa jalan kan. Katanya unity in diversity...

Labels: , ,

words spilled @ 9:22 PM / leave goosebumps here